Memiluhkan Mbah Kamiyem di Gubuk Reot, Tidur Terduduk Tanpa Penerangan


http://beritaeceran.blogspot.com/
 Mbah Kamiyem di Gubuk Reot


Berita Eceran - Mbsh Kmiyem (78), warga Dusun Plalar, Desa Umbulrejo, Ponjong. Nenek yang hidup tanpa sanak saudara ini tinggal di gubuk reot di atas milik warga setempat.

Rumah yang sudah ditinggalinya selama 18 tahun ini sangat jauh dari kata layak, Hanya gubuk reot yang berukuran 2x3 meter. Hanya berlapis bambu dan gedek yang sudah usang lapuk dan berlobang. Lantainya tidak ber alas hanya perupa tanah dan tentunya tidak ada listrik untuk menerangi malamnya.

Dalam gubuk hanya terdapat dua tempat tidur yang terbuat dari bambu serta kasur tipis yang sudah usang itupun pemberian dari orang. Tidak ada peralatan rumah tangga yang lengkap, cuma ada tungku yang berdekatan dengan kasur. sementara untuk memasak, Kamiyem mendapatkan bantuan berupa wajan dan ketel.

Di dalam rumahnya tersebut, Kamiyem sudah 18 tahun menahan dinginnya angin malam serta air hujan yang menetes karena banyak genting yang berlubang. Bahkan kadang saat hujan deras, dia terpaksa harus tidur sambil duduk karena tempat tidurnya basah terkena air hujan.
Beruntung, beberapa waktu yang lalu, warga yang prihatin dengan kondisi Kamiyem secara bergotong royong memperbaiki gubug reotnya. “Kulo mpun 18 tahun tinggal ten mriki. Kulo waune kerjo ten Kalimantan, terus wangsul malih ten mriki. (Saya sudah 18 tahun tinggal di gubug ini. Saya dulunya kerja di Kalimantan, terus saya pulang dan tinggal di sini),”katanya saat ditemui di rumahnya, Selasa ( 26/4/2016).
Kamiyem mengaku, sebelum tinggal di rumah reot ini, dirinya bekerja sebagai buruh tani di Kalimantan. Setelah hampir 15 tahun merantau, akhirnya kembali ke tanah kelahiran. Namun karena kedua orangtuanya sudah meninggal, dirinya tidak lagi memiliki rumah.
Warga yang kasihan dengan nasih yang dialami oleh Kamiyem, akhirnya membangunkan gubug di tanah milik warga. Sementara untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Kamiyen selama belasan tahun bekerja sebagai buruh serabutan.
Kadang diminta oleh warga untuk membantu menyiangi rumput atau mencangkul. Hasil dari kerja serabutan itu kemudian dia belikan kebutuhan sehari-hari. Karena kondisi yang sudah cukup tua dan mata yang mulai rabun, saat ini Kamiyem mulai mengurangi aktifitas membantu warga berkebun. Untuk bertahan hidup, dia sering mendapatkan bantuan dari warga lainnya.
Bahkan kadang saat tidak memiliki uang sama sekali, Kamiyem mengaku mengkonsumsi thiwul serta sayuran yang dipetiknya dari sekitar rumahnya. “ Biasane angsal bantuan saking warga, kolo wingi diparingi daging sapi (biasanya saya dapat bantuan dari warga. Kemarin bahkan ada yang memberi lauk daging sapi),”jelasnya.
Ketua RT 04 Dusun Plalar, Wuryanto menambahkan kalau warganya tersebut tidak masuk dalam program jaminan kesehatan. “Kalau raskin dia dapat, tapi tidak masuk jamkesmas,”imbuhnya.
Kisah pilu yang dialami oleh Kamiyem ini akhirnya mulai menjadi viral di sejumlah media sosial setelah ada warga yang memposting potret kehidupannya. Akhirnya, beberapa pihak datang untuk membantu Mbah Kamiyem.
Salah satunya anggota polisi Polsek Playen, Bripka Supriyanto. Pengusaha oleh-oleh ini akhirnya bersama rekan-rekan pengusaha di Gunungkidul datang membantu Mbah Kamiyem. Supriyanto datang untuk memberikan bantuan material untuk membangun rumah.
“ Kami prihatin dengan kondisi Mbah Kamiyem. Makanya saya mengajak teman-teman pengusaha untuk memberi bantuan. Rencananya, kami akan membangunkan rumah baru untuk Mbah Kamiyem,”katanya.
Selain membantu membangunkan rumah, Supriyanto mengaku pihaknya juga akan memberikan bantuan kebutuhan sehari-hari serta asuransi kesehatan untuk Mbah Kamiyem. “ Nanti kami akan mengusahan asuransi juga karena Mbah Kamiyem ini belum masuk jaminan kesehatan,”imbuhnya.

Title: Memiluhkan Mbah Kamiyem di Gubuk Reot, Tidur Terduduk Tanpa Penerangan
Posted by:Hari akbar lubis
Published :2016-04-27T21:16:00-07:00
Rating: 3.5
Reviewer: 5 Reviews
Memiluhkan Mbah Kamiyem di Gubuk Reot, Tidur Terduduk Tanpa Penerangan

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Memiluhkan Mbah Kamiyem di Gubuk Reot, Tidur Terduduk Tanpa Penerangan"

Posting Komentar